Berakhir Pekan di Anyer, Carita, dan Labuhan
Kadang penduduk Jakarta dan sekitarnya bingung mencari tempat untuk menghabiskan akhir pekan mereka. Pusat perbelanjaan besar di Jakarta maupun factory outlet di Bandung dan Bogor sering menjadi sasaran.
Namun, bila Anda mencari tempat berakhir pekan yang lebih dekat dengan alam, Anyer, Carita, dan Labuhan di Banten bisa jadi pilihan.
Tiga puluh tahun yang lalu daerah Anyer dan sekitarnya merupakan primadona wisata bagi kaum urban Jakarta dan sekitarnya. Tempat ini juga sering dijadikan latar syuting film kala itu.
Sayangnya kemasyhuran kawasan ini seolah-olah tergerus oleh munculnya lokasi-lokasi wisata baru. Padahal, dari segi pemandangan, Anyer, Carita, dan Labuhan tidak terlalu berbeda dari beberapa dekade yang silam.
Pada dasarnya, Anda tinggal menuju ke kawasan ini dan memilih tempat menginap. Anda hampir dipastikan mendapat pemandangan pantai berpasir yang indah. Bila Anda ingin berakhir pekan di hotel-hotel favorit, ada baiknya memesan lebih dahulu.
Bila tempat menginap bukanlah masalah, ada banyak penginapan murah yang tidak perlu dipesan. Penginapan-penginapan murah ini berjajar dari selepas Kawasan Industri Krakatau, sepanjang Anyer, Carita, hingga ke Labuhan.
Salah satu keunggulan kawasan Anyer adalah tekstur pantai berpasir lembut, sehingga cocok untuk tempat bermain anak-anak. Banyak hotel yang berada persis di tepi pantai sehingga pantai ini seolah-olah milik pribadi. Di Carita, Anda juga dapat melihat Gunung Krakatau sebagai latar belakang.
Intinya, kawasan ini sangat cocok untuk didatangi bersama keluarga, maupun bagi Anda yang berpasangan.
Anyer, Carita, Labuhan memang menjual pantai sebagai komoditas utama wisata mereka. Selain itu, ada beberapa ikon wisata secara khusus yang dapat Anda kunjungi di wilayah ini.
Mercusuar Anyer
Mercusuar Anyer telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dibangun sebagai penanda arah kapal-kapal VOC yang melintasi selat Sunda. Mercusuar ini dibangun pada tahun 1806, namun sempat rusak terkena letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Pada tahun 1885, pemerintah kolonial Belanda membangun kembali mercusuar ini di tepi pantai untuk menghindari abrasi. Pada fondasi mercusuar lama terdapat tulisan 0 KM Anyer-Panarukan 1806 yang menandai dibuatnya jalan Anyer-Panarukan yang hingga kini masih digunakan. Mercusuar Anyer terletak di Desa Cikoneng.
Karang Bolong
Sesuai dengan namanya, Karang Bolong adalah karang yang berlubang, terletak di Desa Cinangka. Bila Anda berkunjung ke Anyer, sempatkanlah untuk mampir ke Pantai Karang Bolong. Karang besar yang berlubang mendominasi pemandangan di pantai ini, membentuk semacam gerbang menuju laut.
Di sini, wisatawan dapat menaiki tangga batu untuk menikmati pemandangan pantai dari atas. Di sekitar pantai ada sebuah sungai kecil yang mengalir, yang biasanya digunakan untuk membilas tubuh setelah bermain di laut.
Kampung Wisata Alam Anyer
Setelah menikmati keindahan pantai, ada baiknya Anda juga menikmati keseniang dan budaya tradisional di Kampung Wisata Alam Anyer. Di sini seringkali diperagakan berbagai kesenian, salah satunya adalah debus Banten. Selain itu, Anda dapat menyaksikan permainan anak-anak, kesenian angklung, kerajinan gerabah, dan sebagainya.
Di sini juga merupakan tempat yang tepat untuk mencoba makanan khas, seperti nasi bambu bakar dan minuman bandrek. Di kampung ini juga disediakan permainan modern seperti ATV dan flying fox. Kampung Wisata Alam berlokasi sekitar 50 meter sebelum Pondok Layung Resort di Jalan Raya Anyer Karang Bolong KM 133.
Benteng Speelwijk
Untuk melengkapi wisata Anda ke Anyer, kunjungi juga Benteng Speelwijk di Desa Banten Lama. Lokasi objek wisata sejarah ini berada di utara Masjid Agung Banten. Di seberang benteng Anda akan menemukan Vihara Avalokitesvara. Benteng ini dulunya bekas Kesultanan Banten. Namun pada tahun 1785 Belanda berhasil mengambil alih dan menjadikannya benteng. Walaupun menjadi saksi sejarah, sayang wilayah benteng ini tidak terawat.
Untuk menuju ke tempat-tempat di atas, dari Jakarta Anda tinggal mengikuti tol Jakarta-Merak. Rute yang biasa diambil adalah keluar dari gerbang tol Cilegon Timur di KM 87 dan mengikuti jalan menuju ke Anyer.
Keluar dari tol, jalanan cukup buruk dan sering tergenang air setelah hujan turun. Inilah yang membuat banyak orang malas pergi ke Anyer dan Carita. Selain jalanan yang buruk, Anda juga harus bersaing dengan truk-truk bermuatan berat di jalanan sempit ini.
Pilihan lain adalah mengikuti jalan tol Jakarta-Merak, dan keluar di gerbang tol Cilegon Barat di KM 95. Dari sini Anda akan menembus Kawasan Industri Krakatau untuk sampai ke Anyer. Rutenya sedikit lebih panjang tetapi kondisi jalan agak sedikit lebih baik dan lebar, serta tidak terlalu banyak truk.